Pembagian Zakat Hendaknya Terorganisir
INSIDEN pembagian zakat yang menewaskan puluhan orang disayangkan banyak pihak. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan agar pembagi zakat mengerti bagaimana mengorganisir massa dengan aman. JK juga mencontohkan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) yang aman meski jumlah penerimanya 19 juta orang.
Hal ini dikatakan Jusuf Kalla saat menggelar konferensi pers di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta.
"Contohi juga BLT. 19 juta orang yang menerima tapi berlangsung aman-aman saja," tutur Kalla.
Menurut Kalla, pembagian BLT tidak memakan korban jiwa karena pengorganisasiannya teratur. "Pakai kupon, dan pembagiannya memang tersebar, di kantor pos," kata Kalla.
Meski demikian, Kalla mengakui jika pembagian BLT skalanya berbeda dengan pembagian zakat perorangan. "Berbeda, karena tersebar di seluruh provinsi," ucap Kalla.
Menangggapi tentang banyaknya pihak yang menjadikan insiden zakat Pasuruan sebagai parameter bahwa kemiskinan di Indonesia meningkat, JK menyikapinya dengan serius.
"Kita tidak menutup mata bahwa kemiskinan itu masih ada. Masih ada 15 persen atau sekitar 30 juta orang," beber Kalla.
Namun Kalla menampik jika dikatakan bertambah. "Tapi tidak bertambah, begitu-begitu saja. Dari dulu bapak saya sudah bagi zakat, dan ribuan orang datang," cerita Kalla. [als/dtc]

Tidak ada komentar:
Posting Komentar